Sabtu, 21 April 2018

REVIEW FILM DANUR 2: MADDAH

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Apa kabar sobat Readers? Ini adalah postingan pertama yang saya buat. Kali ini saya memposting tentang Review saya terhadap film yang menjadi trending topic di awal bulan April. Pasti bagi kalian sudah tak asing lagi dengan film yang merupakan lanjutan dari sekuel Danur: I Can See Ghosts yang dirilis tahun 2017 lalu. Yap, Danur 2: Maddah ini, merupakan sekuel keduanya yang masih dibintangi oleh Prilly Latuconsina yang masih berperan sebagai Risa, karakter utama di film ini.
Sedikit pengalaman, awalnya aku tidak terlalu suka dengan film bergenre Horror, dikarenakan banyak film horror era 2000’an yang mengandung unsur vulgar dan membuat kualitas film itu sendiri menjadi terkesan recehan. Tapi entah bagaimana, ketika saya menonton film Danur yang pertama, saya menjadi sangat suka dan menunggu film keduanya. Bahkan menurut saya pribadi, film Danur ini bisa dibilang film horror terbaik yang pernah aku tonton dan tentunya tidak memuat unsur vulgar. Suatu nilai plus tersendiri bagi film ini yang memberikan nuansa baru dalam genre horror.  Baik, kita langsung ke tahap review. Check it out!

NB: Postingan ini mengandung spoiler alert. Jadi untuk yang belum nonton, alangkah baiknya untuk tidak membacanya dan menonton sendiri filmnya, mumpung masih gentayangan :D


DANUR 2: MADDAH


Sutradara
Awi Suryadi
Produser
Ronald Mailando
Dhamoo Punjabi
Manoj Punjabi
Shania Punjabi
Penulis
Skenario
Lele Laila
Novel
Risa Saraswati
Sinematografi
Adrian Sugiono
Musik
Ricky Lionardi
Pemeran
Prilly Latuconsina
Sandrinna Michelle Skornicki
Shawn Adrian Khulafa
Sophia Latjuba
Bucek Depp
Elena Viktoria Holovscak
Carolina Passoni Fattori
Kevin Bzezovski Taroreh
Alexander Bain
Gamaharitz
Matt White
Justin Rossi
Produksi
MD Pictures
Pichouse Films
Durasi
91 Menit
Negara
Indonesia
Rilis
28 Maret 2018

SINOPSIS
Film dimulai saat Risa bermimpi berada di dekat pohon besar di halaman rumahnya dan bertemu dengan Asih (sosok hantu jahat di film pertama). Risa terbangun dari mimpinya berkat gebrakan adiknya, Riri yang akan berangkat gladi resik untuk pertunjukkan balet. Risa dan Riri hanya tinggal berdua di rumah, karena ibu mereka menemani ayahnya yang sedang dinas di luar negeri. Untuk mengusir rasa kesepian di rumahnya, mereka berdua selalu mampir ke rumah Tante Tina yang baru saja pindah ke Bandung bersama suaminya, Om Achmad dan anaknya Angki.
Risa mengunjungi tempat latihan gladi resik adiknya. Saat memfoto adiknya, dia menemukan sebuah asap putih yang berada di belakang adiknya. Risa dikejutkan oleh sesosok perempuan yang berada di sampingnya dan berteriak karena kaget. Riri sangat malu dan kesal pada Risa. Dia pun mengancam kakaknya untuk tidak menonton pertunjukkan baletnya.
Keesokan harinya, Risa yang pulang dari kuliahnya, melihat Om Achmad bersama dengan seorang wanita. Risa menjemput adiknya pulang sekolah dan langsung pergi nyekar ke makam neneknya bersama Tante Tina, Angki dan Om Ahmad. Tapi Om Ahmad baru datang dengan ekspresi kaku. Risa menjadi sedikit curiga pada Omnya. Riri menunjukkan keanehan foto di hpnya pada Risa. Riri menjelaskan meskipun ada lima orang yang berada di foto itu, namun ada enam umur yang terdeteksi. Risa menganggap bahwa aplikasinya error.
Di rumah keluarga Achmad, Angki mengalami kejadian yang membuatnya takut. Saat mengelap cermin di kamar mandi, sosok hantu perempuan bertampang mengerikan berada di depannya dan Angki terkejut. Pagi harinya, Angki menelepon Risa untuk menginap di rumahnya bersama Riri dan ingin menceritakan kejadian yang baru dialaminya semalam. Angki dan Tante Tina yang berada di luar rumah, melihat Om Ahmad yang menanam bunga sedap malam di depan paviliun. Angki mulai merasa aneh dengan papanya.
Risa dan Riri pergi menginap ke rumah Tante Tina. Saat mau pergi, Risa diperingatkan oleh teman-temannya untuk tidak datang kesana, namun dia tidak menggubrisnya. Sesampainya disana, Angki memberitahu Risa, mengenai sosok hantu perempuan di cermin kamar mandi dan juga keanehan ayahnya yang kerap menyimpan beberapa vas berisi bunga sedap malam didalam rumahnya. Awalnya, Risa merasa tidak ada yang aneh dengan rumah ini, dan mulai mengasumsikan bahwa Omnya selingkuh dengan wanita lain. Tapi Risa tidak berani mengatakannya dan memilih untuk menyelidikinya sendiri.
Malamnya Risa mengalami mimpi yang berulang, bertemu dengan sesosok perempuan menakutkan ketika ingin menutup pintu kamarnya dan saat pergi ke paviliun untuk melihat Om Achmad. Setelah terbangun dari mimpinya, Risa berniat ingin pergi ke paviliun untuk melihat om Ahmad. Risa melihat Om Ahmad yang tertidur dengan memeluk sebuah buku, seperti mimpinya barusan. Risa pun mengambil buku itu dengan hati-hati dan pergi dari paviliun. Sesampainya di rumah, Risa yang akan kembali ke kamar tidurnya, mendengar suara dentingan piano dan bertemu sesosok perempuan yang tadi dilihat dalam mimpinya. Risa kembali ke kamarnya dan membuka buku yang dibawanya. Saat akan membuka lebaran lain dari buku itu, terdengar jeritan Tante Tina. Risa dan Angki mendatangi kamar Tante Tina dan menemukannya yang sedang terpojok di bawah meja riasnya. Tante Tina pun dibawa ke rumah sakit.
Saat di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa Tante Tina baik-baik saja dan menganggap bahwa itu hanya stress biasa. Tante Tina pulang dari rumah sakit pada pagi harinya bersama Risa, Riri, Angki dan Om Ahmad yang masih berperilaku dingin. Angki mulai khawatir dengan mamanya. Risa lalu mengajak Angki untuk membicarakan sesuatu.
Risa dan Angki mulai bingung dengan berbagai kejadian yang ada di rumahnya. Risa lalu menunjukkan buku yang diambilnya dari om Ahmad yang tertidur di paviliun kemarin malam pada Angki. Risa lalu membuka buku tersebut dan mulai membacanya. Buku itu rupanya berisi curhatan omnya kepada Elizabeth. Omnya terlihat "jatuh cinta" dengannya dan ingin terus bersamanya. Setelah membacanya, Risa dan Angki sadar bahwa Elizabeth adalah hantu yang ingin mengintai nyawa om Achmad. 
Risa memanggil “teman-temannya” untuk meminta bantuan dengan memainkan lagu yang dibuatnya dengan diiringi piano. Saat Risa selesai memainkan lagu, tiba-tiba dirinya menjadi kesurupan oleh hantu yang mengaku kakak dari Dimas. Risa (yang kesurupan) menceritakan bahwa Om Achmad akan diambil oleh Elizabeth pada malam sebelum hari ulang tahunnya. Saat Risa sudah tersadar, dia menyuruh Angki dan Riri untuk menjaga Tante Tina sementara dirinya akan pergi ke paviliun untuk menyelamatkan Om Achmad.
Sesampainya di paviliun dia menemukan Omnya yang sudah bersama Elizabeth. Om Achmad yang telah dipengaruhi olehnya langsung menghampiri Risa dan mencekiknya. Risa yang kewalahan berusaha mengucapkan Ayat Kursi untuk melenyapkan pengaruh Elizabeth terhadap Om Achmad. Om Achmad telah tersadar dan menjadi dirinya. Risa dibantu oleh Peter cs., lalu memperingatkan bahwa Elizabeth hidup lewat buku harian yang selalu digunakan omnya. Om Achmad lalu merobek-robek lembaran demi lembaran buku harian itu yang membuat Elizabeth lenyap. Setelah kejadian itu, Om Achmad meminta maaf pada Risa, Riri, istrinya Tante Tina dan Angki. Risa mengucapkan rasa terima kasih pada Peter cs. Risa juga diperkenalkan oleh mereka pada wanita yang juga hantu, Ivanna. Selama ini Ivanna berusaha untuk memperingatkan keluarga Achmad dan Risa tentang teror dari mantan sahabatnya, Elizabeth yang ingin membawa Om Achmad ke alamnya untuk dijadikan pendamping hidupnya karena menyerupai kekasihnya yang dibunuh oleh ayahnya, Dimas. Dimas sendiri merupakan adik Ivanna.
Film diakhiri dengan Risa ditemani Tante Tina, Om Achmad dan Angki yang menonton pertunjukkan balet Riri. Sesosok hantu perempuan muncul dan menjadi pertanda kelanjutan dari sekuel kedua.


PEMAIN
  • Prilly Latuconsina sebagai Risa
  • Sandrinna Michelle Skornicki sebagai Riri
  • Shawn Adrian sebagai Angki
  • Sophia Latjuba sebagai Tante Tina
  • Bucek sebagai Om Ahmad
  • Elena Victoria Holovscak sebagai Ivanna
  • Carolina Passoni Fattori sebagai Elizabeth
  • Kevin Bzezovski Taroreh sebagai Janshen
  • Alexander Bain sebagai William
  • Gamaharitz sebagai Peter
  • Matt White sebagai Hendrick
  • Justin Rossi sebagai Hans
  • Annov Hari Prabowo sebagai Dimas
  • Risa Saraswati sebagai Dokter (cameo)
  • Shareefa Daanish sebagai Asih (cameo)

TRIVIA
  • Hendrick dan Hans muncul untuk pertama kalinya. Sedangkan di film pertama mereka tidak ditampilkan.
  • Wesley Andrew, pemeran William di film pertama digantikan oleh Alexander Bain karena “pertumbuhan badannya yang cepat dan sudah menjadi remaja”.
  • Risa Saraswati menjadi cameo di film ini dengan berperan sebagai dokter.
  • Adegan Om Achmad yang merobek lembaran buku harian untuk menyingkirkan Elizabeth, sekilas mengingatkan saya pada adegan Harry yang menghancurkan buku harian Tom Riddle untuk melenyapkan Lord Voldemort di film “Harry Potter and the Chamber of Secrets.” Karena menurutku, kedua adegan ini memiliki kemiripan. Bedanya, di film Harry menghancurkannya dengan menancapkan taring ular basilisk, bukan merobeknya.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FILM DANUR 2 MADDAH

Kelebihan
  • Pengambilan gambar, efek dan make up semakin meningkat dari film pertama
  • Sutradara mampu memberikan jumpscare yang tak terduga, mendadak dan membuat penonton merasakan kengerian di setiap adegan film.
  • Scene Prilly yang mengalami kesurupan berhasil membangkitkan rasa mencekam dan menyeramkan. Scene ini digadang-gadang sebagai scene paling sukses membuat bulu kuduk penonton berdiri.
  • Scene mimpi berulang yang dialami Risa, menjadi nilai plus tersendiri dalam mengungkapkan teror yang terjadi di rumah Om Achmad.
  • Bucek sukses memerankan karakter Om Achmad yang dingin, misterius dan membingungkan penonton, karena berada di bawah pengaruh Elizabeth.
Kekurangan
  • Meskipun pengambilan gambarnya berbeda dan menjadikan nilai plus tersendiri, namun ada beberapa pengambilan gambar yang membuat penonton merasa pusing melihatnya.
  • Latar tahun terasa ambigu. Terlebih lagi dengan kehadiran IPhone 8 milik Risa yang padahal belum ada di era 90’an. Begitu juga dengan baju tidur yang dikenakan oleh Risa dan Tante Tina terkesan lebih jadul. Terakhir kita melihat ada mobil matic dan sepersekian menit kemudian muncul mobil era 70’an. Tentunya hal ini membuat penonton bertanya-tanya, “Sebenarnya peristiwa ini terjadi tahun berapa?”
  • Ivanna di awal film yang sebenarnya merupakan protagonis, digambarkan sebagai sosok yang sinis dan agresif bagi keluarga Ahmad, terutama saat bertemu dengan Risa.
  • Satu hal yang membuat saya bingung adalah sosok adik Ivanna, Dimas. Dia sangat berbeda dari ciri fisiknya yang mencerminkan kaum kompeni (Belanda) seperti kakaknya. Hal ini justru menjadi tanda tanya "Bagaimana bisa seorang noni Belanda memiliki adik pria Pribumi?" dan tidak dijelaskan secara eksplisit.
  • Dari unsur Lighting/Pencahayaan. Disinilah yang sempat membuat bingung penonton. Pencahayaan yang terlalu redup membuat penonton perlu memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas lagi. Begitu juga dengan adegan di rumah sakit. Lampu yang berkelap-kelip menjadi hal yang tidak terlalu dipermasalahkan bagi dokter dan pasien.
  • Saat adegan Tante Tina berdzikir, entah Ivanna atau Elizabeth terlihat bergoyang di depan Tante Tina (lewat pantulan cermin) dan terlihat seakan-akan tidak mempan diusir dengan bacaan dzikir saja. Tetapi, mendekati akhir film, Risa yang dicekik oleh Om Achmad mampu menaklukkan hantu yang menguasai Om Achmad dengan mengucapkan Ayat Kursi yang terpatah-patah. Hal ini membuat penyelesaian konflik terkesan terburu-buru dan dipaksakan.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan dari segi lighting, kostum dan properti yang digunakan, tapi saya juga mengakui bahwa film Danur 2: Maddah ini bisa membuat penonton yang sudah menonton film pertamanya merasa penasaran dengan seri keduanya. Saya berharap sekuel berikutnya bisa lebih baik dari film kedua ini. Let’s pray and hope. 

SCORE/RATING FILM DANUR 2 MADDAH

ELEMEN
SCORE/RATING
Kekuatan Alur Cerita
8.3
Jumpscare
8.6
Totalitas Pemain
8.2
Sound Effect/Scoring
8.5
Lighting/Pencahayaan
7
Efek Visual
8.1
Properti
7.3
Directing/Penyutradaraan
8.5
Rata-Rata Score/Rating
8.06

Kritik dan saran dari sobat Readers saya perlukan, kalau misalkan ada sobat Readers yang mungkin merasa kurang puas dengan review yang saya buat, mulai dari penggunaan kata yang salah, informasi yang kurang dan lain sebagainya, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Karena seperti pepatah bilang "Tak ada gading yang tak retak" begitu juga dengan artikel yang saya buat ini. Sekian Review saya mengenai film Danur 2: Maddah, tunggu postingan yang lain lagi ya!

Sumber
  1. https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/97547/pemeran-hantu-cilik-william-di-film-danur-2-maddah-diganti-apa-alasannya
  2. https://hype.idntimes.com/entertainment/danti/serem-sih-tapi-ada-7-kelebihan-kejanggalan-dari-danur-2-maddah-1/full
  3. https://www.imdb.com/title/tt7981182/?ref_=nv_sr_1

Sumber Gambar (Poster)
  1. https://www.bioskoptoday.com/wp-content/uploads/2017/04/poster-danur-2.jpg