Assalamu’alaikum
Wr. Wb. Apa kabar sobat Readers? Ini
adalah postingan pertama yang saya buat. Kali ini saya memposting tentang Review saya terhadap film yang menjadi trending topic di awal bulan April.
Pasti bagi kalian sudah tak asing lagi dengan film yang merupakan lanjutan dari
sekuel Danur: I Can See Ghosts yang dirilis tahun 2017 lalu. Yap, Danur 2:
Maddah ini, merupakan sekuel keduanya yang masih dibintangi oleh Prilly
Latuconsina yang masih berperan sebagai Risa, karakter utama di film ini.
Sedikit
pengalaman, awalnya aku tidak terlalu suka dengan film bergenre Horror, dikarenakan banyak film horror
era 2000’an yang mengandung unsur vulgar dan membuat kualitas film itu sendiri
menjadi terkesan recehan. Tapi entah bagaimana, ketika saya menonton film Danur
yang pertama, saya menjadi sangat suka dan menunggu film keduanya. Bahkan
menurut saya pribadi, film Danur ini bisa dibilang film horror terbaik yang
pernah aku tonton dan tentunya tidak memuat unsur vulgar. Suatu nilai plus
tersendiri bagi film ini yang memberikan nuansa baru dalam genre horror. Baik, kita langsung ke tahap review. Check it out!
NB:
Postingan ini mengandung spoiler alert. Jadi untuk yang belum nonton, alangkah
baiknya untuk tidak membacanya dan menonton sendiri filmnya, mumpung masih
gentayangan :D
DANUR 2: MADDAH
|
|
Sutradara
|
Awi Suryadi
|
Produser
|
Ronald Mailando
Dhamoo Punjabi
Manoj Punjabi
Shania Punjabi
|
Penulis
|
Skenario
Lele Laila
Novel
Risa Saraswati
|
Sinematografi
|
Adrian Sugiono
|
Musik
|
Ricky Lionardi
|
Pemeran
|
Prilly Latuconsina
Sandrinna Michelle Skornicki
Shawn Adrian Khulafa
Sophia Latjuba
Bucek Depp
Elena Viktoria Holovscak
Carolina Passoni Fattori
Kevin Bzezovski Taroreh
Alexander Bain
Gamaharitz
Matt White
Justin Rossi
|
Produksi
|
MD Pictures
Pichouse Films
|
Durasi
|
91 Menit
|
Negara
|
Indonesia
|
Rilis
|
28 Maret 2018
|
SINOPSIS
Film dimulai
saat Risa bermimpi berada di dekat pohon besar di halaman rumahnya dan bertemu
dengan Asih (sosok hantu jahat di film pertama). Risa terbangun dari mimpinya
berkat gebrakan adiknya, Riri yang akan berangkat gladi resik untuk
pertunjukkan balet. Risa dan Riri hanya tinggal berdua di rumah, karena ibu
mereka menemani ayahnya yang sedang dinas di luar negeri. Untuk mengusir rasa
kesepian di rumahnya, mereka berdua selalu mampir ke rumah Tante Tina yang baru
saja pindah ke Bandung bersama suaminya, Om Achmad dan anaknya Angki.
Risa
mengunjungi tempat latihan gladi resik adiknya. Saat memfoto adiknya, dia
menemukan sebuah asap putih yang berada di belakang adiknya. Risa dikejutkan
oleh sesosok perempuan yang berada di sampingnya dan berteriak karena kaget.
Riri sangat malu dan kesal pada Risa. Dia pun mengancam kakaknya untuk tidak
menonton pertunjukkan baletnya.
Keesokan
harinya, Risa yang pulang dari kuliahnya, melihat Om Achmad bersama dengan
seorang wanita. Risa menjemput adiknya pulang sekolah dan langsung pergi nyekar ke makam neneknya bersama Tante
Tina, Angki dan Om Ahmad. Tapi Om Ahmad baru datang dengan ekspresi kaku. Risa
menjadi sedikit curiga pada Omnya. Riri menunjukkan keanehan foto di hpnya pada
Risa. Riri menjelaskan meskipun ada lima orang yang berada di foto itu, namun
ada enam umur yang terdeteksi. Risa menganggap bahwa aplikasinya error.
Di rumah
keluarga Achmad, Angki mengalami kejadian yang membuatnya takut. Saat mengelap
cermin di kamar mandi, sosok hantu perempuan bertampang mengerikan berada di
depannya dan Angki terkejut. Pagi harinya, Angki menelepon Risa untuk menginap
di rumahnya bersama Riri dan ingin menceritakan kejadian yang baru dialaminya
semalam. Angki dan Tante Tina yang berada di luar rumah, melihat Om Ahmad yang
menanam bunga sedap malam di depan paviliun. Angki mulai merasa aneh dengan
papanya.
Risa dan Riri
pergi menginap ke rumah Tante Tina. Saat mau pergi, Risa diperingatkan oleh
teman-temannya untuk tidak datang kesana, namun dia tidak menggubrisnya.
Sesampainya disana, Angki memberitahu Risa, mengenai sosok hantu perempuan di
cermin kamar mandi dan juga keanehan ayahnya yang kerap menyimpan beberapa vas
berisi bunga sedap malam didalam rumahnya. Awalnya, Risa merasa tidak ada yang
aneh dengan rumah ini, dan mulai mengasumsikan bahwa Omnya selingkuh dengan
wanita lain. Tapi Risa tidak berani mengatakannya dan memilih untuk
menyelidikinya sendiri.
Malamnya Risa
mengalami mimpi yang berulang, bertemu dengan sesosok perempuan menakutkan ketika
ingin menutup pintu kamarnya dan saat pergi ke paviliun untuk melihat Om Achmad.
Setelah terbangun dari mimpinya, Risa berniat ingin pergi ke paviliun untuk
melihat om Ahmad. Risa melihat Om Ahmad yang tertidur dengan memeluk sebuah
buku, seperti mimpinya barusan. Risa pun mengambil buku itu dengan hati-hati
dan pergi dari paviliun. Sesampainya di rumah, Risa yang akan kembali ke kamar
tidurnya, mendengar suara dentingan piano dan bertemu sesosok perempuan yang
tadi dilihat dalam mimpinya. Risa kembali ke kamarnya dan membuka buku yang
dibawanya. Saat akan membuka lebaran lain dari buku itu, terdengar jeritan
Tante Tina. Risa dan Angki mendatangi kamar Tante Tina dan menemukannya yang
sedang terpojok di bawah meja riasnya. Tante Tina pun dibawa ke rumah sakit.
Saat di rumah
sakit, dokter mengatakan bahwa Tante Tina baik-baik saja dan menganggap bahwa
itu hanya stress biasa. Tante Tina pulang dari rumah sakit pada pagi harinya
bersama Risa, Riri, Angki dan Om Ahmad yang masih berperilaku dingin. Angki
mulai khawatir dengan mamanya. Risa lalu mengajak Angki untuk membicarakan
sesuatu.
Risa dan Angki
mulai bingung dengan berbagai kejadian yang ada di rumahnya. Risa lalu
menunjukkan buku yang diambilnya dari om Ahmad yang tertidur di paviliun
kemarin malam pada Angki. Risa lalu membuka buku tersebut dan mulai membacanya. Buku itu
rupanya berisi curhatan omnya kepada Elizabeth. Omnya terlihat "jatuh cinta" dengannya dan ingin terus bersamanya. Setelah membacanya, Risa dan Angki sadar bahwa Elizabeth adalah hantu yang ingin mengintai nyawa om
Achmad.
Risa memanggil “teman-temannya”
untuk meminta bantuan dengan memainkan lagu yang dibuatnya dengan diiringi piano. Saat Risa selesai memainkan
lagu, tiba-tiba dirinya menjadi kesurupan oleh hantu yang mengaku kakak dari
Dimas. Risa (yang kesurupan) menceritakan bahwa Om Achmad akan diambil oleh
Elizabeth pada malam sebelum hari ulang tahunnya. Saat Risa sudah tersadar, dia
menyuruh Angki dan Riri untuk menjaga Tante Tina sementara dirinya akan pergi
ke paviliun untuk menyelamatkan Om Achmad.
Sesampainya di
paviliun dia menemukan Omnya yang sudah bersama Elizabeth. Om Achmad yang telah
dipengaruhi olehnya langsung menghampiri Risa dan mencekiknya. Risa yang
kewalahan berusaha mengucapkan Ayat Kursi untuk melenyapkan pengaruh Elizabeth
terhadap Om Achmad. Om Achmad telah tersadar dan menjadi dirinya. Risa dibantu
oleh Peter cs., lalu memperingatkan bahwa Elizabeth hidup lewat buku harian yang
selalu digunakan omnya. Om Achmad lalu merobek-robek lembaran demi lembaran
buku harian itu yang membuat Elizabeth lenyap. Setelah kejadian itu, Om Achmad
meminta maaf pada Risa, Riri, istrinya Tante Tina dan Angki. Risa mengucapkan
rasa terima kasih pada Peter cs. Risa juga diperkenalkan oleh mereka pada
wanita yang juga hantu, Ivanna. Selama ini Ivanna berusaha untuk memperingatkan
keluarga Achmad dan Risa tentang teror dari mantan sahabatnya, Elizabeth yang
ingin membawa Om Achmad ke alamnya untuk dijadikan pendamping hidupnya karena
menyerupai kekasihnya yang dibunuh oleh ayahnya, Dimas. Dimas sendiri merupakan adik Ivanna.
Film diakhiri
dengan Risa ditemani Tante Tina, Om Achmad dan Angki yang menonton pertunjukkan
balet Riri. Sesosok hantu perempuan muncul dan menjadi pertanda kelanjutan dari
sekuel kedua.
PEMAIN
- Prilly
Latuconsina sebagai Risa
- Sandrinna
Michelle Skornicki sebagai Riri
- Shawn
Adrian sebagai Angki
- Sophia
Latjuba sebagai Tante Tina
- Bucek
sebagai Om Ahmad
- Elena
Victoria Holovscak sebagai Ivanna
- Carolina
Passoni Fattori sebagai Elizabeth
- Kevin
Bzezovski Taroreh sebagai Janshen
- Alexander
Bain sebagai William
- Gamaharitz
sebagai Peter
- Matt
White sebagai Hendrick
- Justin Rossi sebagai Hans
- Annov Hari Prabowo sebagai Dimas
- Risa
Saraswati sebagai Dokter (cameo)
- Shareefa Daanish sebagai Asih (cameo)
TRIVIA
- Hendrick dan Hans muncul untuk pertama kalinya. Sedangkan di film pertama mereka tidak ditampilkan.
- Wesley Andrew, pemeran William di film pertama digantikan oleh Alexander Bain karena “pertumbuhan badannya yang cepat dan sudah menjadi remaja”.
- Risa Saraswati menjadi cameo di film ini dengan berperan sebagai dokter.
- Adegan Om Achmad yang merobek lembaran buku harian untuk menyingkirkan Elizabeth, sekilas mengingatkan saya pada adegan Harry yang menghancurkan buku harian Tom Riddle untuk melenyapkan Lord Voldemort di film “Harry Potter and the Chamber of Secrets.” Karena menurutku, kedua adegan ini memiliki kemiripan. Bedanya, di film Harry menghancurkannya dengan menancapkan taring ular basilisk, bukan merobeknya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FILM DANUR 2 MADDAH
Kelebihan
- Pengambilan gambar, efek dan make up semakin meningkat dari film pertama
- Sutradara mampu memberikan jumpscare yang tak terduga, mendadak dan membuat penonton merasakan kengerian di setiap adegan film.
- Scene Prilly yang mengalami kesurupan berhasil membangkitkan rasa mencekam dan menyeramkan. Scene ini digadang-gadang sebagai scene paling sukses membuat bulu kuduk penonton berdiri.
- Scene mimpi berulang yang dialami Risa, menjadi nilai plus tersendiri dalam mengungkapkan teror yang terjadi di rumah Om Achmad.
- Bucek sukses memerankan karakter Om Achmad yang dingin, misterius dan membingungkan penonton, karena berada di bawah pengaruh Elizabeth.
Kekurangan
- Meskipun pengambilan gambarnya berbeda dan menjadikan nilai plus tersendiri, namun ada beberapa pengambilan gambar yang membuat penonton merasa pusing melihatnya.
- Latar tahun terasa ambigu. Terlebih lagi dengan kehadiran IPhone 8 milik Risa yang padahal belum ada di era 90’an. Begitu juga dengan baju tidur yang dikenakan oleh Risa dan Tante Tina terkesan lebih jadul. Terakhir kita melihat ada mobil matic dan sepersekian menit kemudian muncul mobil era 70’an. Tentunya hal ini membuat penonton bertanya-tanya, “Sebenarnya peristiwa ini terjadi tahun berapa?”
- Ivanna di awal film yang sebenarnya merupakan protagonis, digambarkan sebagai sosok yang sinis dan agresif bagi keluarga Ahmad, terutama saat bertemu dengan Risa.
- Satu hal yang membuat saya bingung adalah sosok adik Ivanna, Dimas. Dia sangat berbeda dari ciri fisiknya yang mencerminkan kaum kompeni (Belanda) seperti kakaknya. Hal ini justru menjadi tanda tanya "Bagaimana bisa seorang noni Belanda memiliki adik pria Pribumi?" dan tidak dijelaskan secara eksplisit.
- Dari unsur Lighting/Pencahayaan. Disinilah yang sempat membuat bingung penonton. Pencahayaan yang terlalu redup membuat penonton perlu memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas lagi. Begitu juga dengan adegan di rumah sakit. Lampu yang berkelap-kelip menjadi hal yang tidak terlalu dipermasalahkan bagi dokter dan pasien.
- Saat adegan Tante Tina berdzikir, entah Ivanna atau Elizabeth terlihat bergoyang di depan Tante Tina (lewat pantulan cermin) dan terlihat seakan-akan tidak mempan diusir dengan bacaan dzikir saja. Tetapi, mendekati akhir film, Risa yang dicekik oleh Om Achmad mampu menaklukkan hantu yang menguasai Om Achmad dengan mengucapkan Ayat Kursi yang terpatah-patah. Hal ini membuat penyelesaian konflik terkesan terburu-buru dan dipaksakan.
Meskipun
memiliki beberapa kekurangan dari segi lighting,
kostum dan properti yang digunakan, tapi saya juga mengakui bahwa film Danur 2:
Maddah ini bisa membuat penonton yang sudah menonton film pertamanya merasa
penasaran dengan seri keduanya. Saya berharap sekuel berikutnya bisa lebih baik
dari film kedua ini. Let’s pray and hope.
SCORE/RATING FILM DANUR 2 MADDAH
ELEMEN
|
SCORE/RATING
|
Kekuatan Alur Cerita
|
8.3
|
Jumpscare
|
8.6
|
Totalitas Pemain
|
8.2
|
Sound Effect/Scoring
|
8.5
|
Lighting/Pencahayaan
|
7
|
Efek Visual
|
8.1
|
Properti
|
7.3
|
Directing/Penyutradaraan
|
8.5
|
Rata-Rata Score/Rating
|
8.06
|
Kritik dan saran dari
sobat Readers saya perlukan, kalau
misalkan ada sobat Readers yang
mungkin merasa kurang puas dengan review yang saya buat, mulai dari penggunaan
kata yang salah, informasi yang kurang dan lain sebagainya, saya mohon maaf
sebesar-besarnya. Karena seperti pepatah bilang "Tak ada gading yang tak retak" begitu juga dengan artikel yang saya buat ini. Sekian Review saya mengenai film Danur 2: Maddah, tunggu postingan yang lain lagi ya!
Sumber
- https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/97547/pemeran-hantu-cilik-william-di-film-danur-2-maddah-diganti-apa-alasannya
- https://hype.idntimes.com/entertainment/danti/serem-sih-tapi-ada-7-kelebihan-kejanggalan-dari-danur-2-maddah-1/full
- https://www.imdb.com/title/tt7981182/?ref_=nv_sr_1
Sumber Gambar (Poster)
